Sabtu, 09 Juni 2012

makalah media visual


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Di era globalisasi ini pendidikan merupakan salah satu investivasi panjang karena proses dari pendidikan itu sendiri akan dirasakan baik untuk saat ini maupun masa yang akan datang. Pendidikan tidak akan terlepas dari peranan media dalam pemanfaatannya di dunia pendidikan. Kita sadari semakin banyak saluran informasi dalam berbagai bentuk media. Dalam hal ini, kita sebagai calon pendidik dapat lebih mudah untuk menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
 Penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan untuk menyalurkan pesan, merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik serta mengaktifkan pembelajaran dalam memberi tanggapan dan umpan sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar pada diri peserta didik untuk melakukan praktek-praktek dengan benar. Maka dari itu, dalam makalah ini kami membahas tentang salah satu media pembelajaran yaitu media visual.
Media visual merupakan media yang memberikan gambaran menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak. Media visual ini lebih bersifat realistis dan dapat dirasakan oleh sebagian besar panca indera kita khususnya indera penglihatan. Manfaat yang kita dapat dalam penggunaan media ini adalah pemakaiannya yang efektif dan efisien, praktis, dan lebih cepat dipahami oleh peserta didik.[1] Di zaman globalisasi saat ini kemajuan teknologi telah masuk didalam dunia pendidikan. Di dunia pendidikan sendiri memanfaatkan teknologi untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak. Sebuah pendidikan yang menyenangkan dan tidak membosankan sehingga anak-anak sangat senang dengan ilmu pengetahuan. Banyak upaya-upaya yang dilakukan agar anak-anak senang akan belajar sehingga akan tercipta SDM (Sumber Daya Manusia) yang mampu bersaing di zaman globalisasi saat ini. Sebagai contoh yaitu dengan dibuatnya suatu acara yang bernuansa pendidikan misalkan acara laptop unyil, di Bolang, quis millioner dan masih banyak acara lainya yang bersarat akan pendidikan. Dimana anak terkadang tak menyadari bahwa mereka sedang mengalami proses belajar. Di internet juga banyak terdapat situs-situs tentang pendidikan misalkan disitus www.E-dukasi.net, dan www.Che_Mis_try.com disana kita akan mendapatkan materi-materi yang disajikan dengan sangat menarik.                      
Oleh karena itu, pendidik dapat memanfaatkan media-media secara optimal sehingga menghasilkan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan seperti media visual untuk mempermudah dalam berinteraksi dan pemberian materi yang akan dibahas pada peserta didik. Seperti yang akan ulas dalam makalah ini.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana definisi media visual, jenis dan cara pemilihan media visual?
2.      Bagaimana fungsi dan manfaat dalam media visual?

BAB II
PEMBAHASAN

  A.     Definisi media visual dan cara pemilihannya
a.      Pengertian Media Visual
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Dalam pendidikan, media diartikan sebagai komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Pengertian media menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut:
a.       AECT : media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.
b.      Gagne : media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar.
c.       Briggs : media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
          Bila kita tinjau dari media pembelajaran yang mempunyai arti segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi. Sedangkan media visual adalah media yang memberikan gambaran menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa media visual merupakan salah satu media untuk pembelajaran. Penglihatan merupakan indera kita yang mempunyai kemampuan paling besar untuk menghayati dunia disekitar kita. Sebagai suatu kenyataan, bahwa hampir semua orang menggunakan penglihatan sebagai sumber utama untuk memperoleh informasi. Kemampuan penglihatan ini harus dijadikan bahan pertimbangan dalam merencanakan strategi latihan dan dalam mengembangkan bahan pelajaran.[2]
Gambar fotografi dapat menerjemahkan konsep atau gagasan yang abstrak menjadi lebih realistik. Menurut Edgar Dale, gambar fotografi dapat mengubah tahap-tahap pengajaran, dari lambang kata (verbal symbol) beralih kepada tahapan yang lebih kongkret yaitu lambang visual (visual symbol).[3]
Media visual ini lebih bersifat realistis dan dapat dirasakan oleh sebagian besar panca indera kita terutama oleh indera penglihatan. Media visual ada yang dapat diproyeksikan dan ada pula yang tidak dapat diproyeksikan.
Media bebasis visual (image atau perumpamaan) memegang peran yang sangat penting dalam prose belajar. Media vusual dalam memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Bentuk visual bisa berupa:
a.       Gambar reprentasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya sesuatu benda.
b.      Diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep,organisasi, dan struktur isi materi.
c.       Peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi.
d.        Grafik seperti tabel, grafik, dan bagan yang menyajikan gambar[4]
b.      Jenis Dan Pemilihan Media Visual
Sebelum melakukan pemilihan media visual, perlu diketahui mengenai macam atau jenis dalam media visual:
1.      Media yang tidak diproyeksikan
a)      Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realita ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.  
b)      Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan. 
c)      Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
1)      Gambar / foto merupakan media yang paling umum digunakan.
2)      Sketsa adalah gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.
3)      Diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme.
4)      Bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Sedangkan chart klarifikasi mirip dengan bagan pada umumnya digunakan untuk menjelaskan atau mengelompokkan objek, peristiwa, atau spesis. Salah satu jeneis chart klarifikasi pengelompokan adalah yang menunjukkan jenis-jenis chart dalam pengelompokan binatang berdasarkan  taksonomi binatang dan tumbuhan menurut ciri alamiahnya. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.
5)      Grafik yaitu gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.[5]grafik yang digunakan ditentukan oleh tingkat kerumitan informasi yang disajikan dan keterampilan siswa menginterpretasikan grafik. Ada beberapa macam grafik dalam penyajiannya: Grafik batang, grafik garis, grafik lingkaran, dan grafik gambar.
2.      Media proyeksi
a.       Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:
§  Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
§  Membuat sendiri secara manual
Transparasi berupa gambar/film besar yang diproyeksikan oleh penyaji (guru) untuk memvisualisasikan konsep, proses, fakta, statistik, kerangka outline, atau ringkasan didepan kelompok kecil atau kelompok besar.
b.      Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.[6]
Dalam pemilihan media visual ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaannya, yaitu:
a)         Mengerti mengenai definisi media visual, hal ini lebih bersifat realistis dan dapat dirasakan oleh sebagian besar panca indera kita terutama oleh indera penglihatan.
b)        Melakukan komunikasi antara pendidik dengan peserta didik. Dapat kita simpulkan bahwa media pembelajaran visual (seperti gambar diam, gambar bergerak, televise, objek tiga dimensi, dll) mempunyai hubungan positif yang cukup tinggi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa media pembelajaran visual merupakan media pembelajaran yang cukup baik dan efisien.
c)         Siapapun bisa mepergunakan media pembelajaran visual dengan baik dan benar. Namun, dengan catatan orang tersebut telah mengusai cara penggunaannya dengan benar. Beberapa orang yang bisa mengoperasikan penggunaan media visual harus memiliki kemampuan untuk belajar.
d)        Ada beberapa faktor yang menghambat perkembangan kemampuan seseorang untuk menggunakan media pembelajaran, yaitu:
1.        Asumsi bahwa menggunakan media itu repot.
2.         Menganggap media itu canggih dan mahal.
3.        Tidak bisa menggunakan media yang ada.
4.        Asumsi bahwa media itu hiburan, memperkecil kemungkinan anak tetap konsentrasi terhadap pelajarannya.
5.        Tidak tersedianya media pembelajaran visual.
6.        Kebiasaan menikmati ceramah/bicara tanpa media visual.[7]
Jadi, seseorang yang paling tepat untuk menggunakan media pembelajaran visual adalah seseorang yang tidak memiliki sifat menghambat seperti yang disebutkan diatas.
e)      Media pembelajaran visual baiknya digunakan di tempat yang tepat, sesuai dengan jenis medianya. Misalnya, media yang tidak diproyeksikan dapat dilakukan diluar kelas. Hal itu memungkinakan untuk media pembelajaran visual yang berupa benda nyata dan media grafis. Dalam penggunaan media pembelajaran visual berbentuk benda nyata misalnya, dalam pelajaran biologi kita dapat menggunakan tumbuhan diluar kelas sebagai media pembelajaran visual. Media grafis dan model pun bisa digunakan diluar kelas, apabila media tersebut memungkinkan untuk digunakan diluar kelas.
                 Sedangkan untuk media pembelajaran yang diproyeksikan, tempat yang tepat adalah di dalam kelas. Mengingat kebutuhannya akan alat-alat yang cukup berat, dan dibutuhkannya aliran listrik, tentu penggunaan media pembelajaran visual yang diproyeksikan ini lebih baik digunakan di dalam kelas.
f)       Media pembelajaran visual dapat digunakan kapan saja saat dibutuhkan. Para pendidik dapat menyesuaikan jenis media visual apa yang dibutuhkan, dan disesuaikan dengan tempat kegiatan belajar mengajar; apakah di dalam atau di luar ruangan.[8]
Cara pemilihan media visual yang tepat adalah :
a.       Media yang digunakan harus memperhatikan konsep pembelajaran atau tujuan dari pembelajaran.
b.      Memperhatikan karakteristik dari media yang akan digunakan ,apakah sesuai dengan situasi dan kondisi yang tepat guna.
c.       Tepat sasaran kepada peserta didik yang sesuai degan kebutuhan zaman.
d.      Waktu , tempat , ketersediaan  dan biaya yang digunakan.
e.       Pilihlah media visual yang menguntungkan agar lebih menarik,variatif, mudah diingat dan tidak membosankan sesuai dengan konteks penggunaannya.[9]
Salah satu kriteria yang sebaiknya digunakan dalam pemilihan media adalah dukungan terhadap isi bahan pelajaran dan kemudahan memperolehnya. Apabila media yang sesuai belum tersedia maka guru berupaya untuk mengembangkannya sendiri.
Ada beberapa prinsip umum yang perlu diketahui untuk penggunaan efektif media  berbasis visual sbb:
a.       Usahakan visual itu sesederhana mungkin
b.      Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran (penjelasan teks)
c.       Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi sebelum menyajikan unit demi unit pelajaran
d.      Ulangi sajian visual dan libatkan sisiwa untuk meningkatkan daya ingat
e.       Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan jkonsep-konsep, misalnya dengan menampilkan konsep-konsep yang divisualkan itu secara berdampingan
f.       Hindari visual yang tak berimbang
g.      Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual
h.      Visual yang diproyeksikan harus mudah dibaca
i.        Visual, khususnya diagram, amat membantu untuk mempelajari materi yang agak kompleks
j.        Unsur-unsur pesan dalam visual harus ditonjolkan, hal ini ditujukan untuk mempermudah pengolahan infornasi
k.         Caption (keterangan gambar) harus disiapkan hal ini bertujuan untuk memberikan penjelasan ada gambar[10]
Dalam proses penataan yang harus diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara lain prinsip kesederhanaan:mengacu pada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu visual, keterpaduan:mengacu pada hubungan yang terdapat diantara elemen-elemen visual yang ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama, penekanan:sering kali konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi pusat perhatian siswa, dan keseimbangan:memerlukan daya imajinasi yang tinggi dan keinginan bereksperimen dari perancang visual. Unsur-unsur visual yang selanjutnya perlu dipertimbangkan adalah bentuk:bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan minat dan perhatian, garis:menghubungkan unsur-unsuruntuk mempelajari urutan khusus, tekstur:unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus, dan warna:untuk memberikan kesan pemisahan atau penekanan, atau untuk membangun keterpaduan.[11]

  B.     Fungsi Dan Manfaat Pengembangan media visual
1.      Fungsi Pengembangan Media visual
Fungsi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Adapun fungsi tersebut dilihat dari efektif, kognitif,dan kompensatoris:
·         Fungsi afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkst kenikmatan siswa ketika belajar (membaca) teks yang bergambar.
·         Fungsi kognitif
Media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahamidan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
·         Fungsi kompensatoris
Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memehami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.[12]
Media pembelajaran membawa dan membangkitkan rasa senang dan gembira bagi murid-murid dan memperbaharui semangat mereka, membantu mereka memantapkan pengetahuan pada benak siswa serta menghidupkan pelajaran. Media pembelajaran peling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjamin pemahaman orang yang mendengarkannya saja tidaklah sama tingkat pemahamannya, dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan yang melihat dan mendengar. Hal ini berfungsi juga untuk memotivasi minat atau tindakan (dapat diterapkan dengan tehnik drama atau hiburan), menyajikan informasi, dan memberi intruksi.[13]
2.      Manfaat Media Visual
Dalam penggunaannya media visual memiliki manfaat atau kegunaan. Manfaatnya antara lain:
1.      Media bersifat konkrit, lebih realistis dibandingkan dengan media verbal atau non visual sehingga lebih memudahkan dalam pengaplikasiannya.
2.       Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap melalui media penglihatan (media visual), terutama media visual yang menarik dapat mempercepat daya serap peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan.
3.      Media visual dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik dan dapat melampaui batasan ruang kelas. Melalui penggunaan media visual yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
4.       Lebih efiektif dan efisien  dibandingkan media verbal lainnya karena jenisnya yang beragam, pendidik dapat menggunakan semua jenis media visual yang ada. Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang variatif, dan tidak membosankan bagi para peserta didiknya.
5.      Penggunaannya praktis, maksudnya media visual ini mudah dioperasikan oleh setiap orang yang memilih media-media tertentu, misalkan penggunaan media Transparansi Overhead Tranparancy (OHT).[14]
Dari pendapat-pendapat para ahli yang mengemukakan pentingnya manfaat media dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Dengan adanya motivasi belajar. Maka tujuan dari proses belajar mengajar akan dapat tercapai dengan baik dan dengan menggunakan media pembelajaran ini materi atau bahan ajar akan lebih mudah disampaikan ketimbang tanpa menggunakan media pembelajaran. Dimana kita ketahui bahwa proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran/media dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang ada dalam kurikulum. Sumber pesannya bagi guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan produsen media. Salurannya adalah media pendidikan, dan penerima pesannya adalah siswa ataupun juga guru. Yang merupakan sumber pesan tersebut.[15]

BAB III
PENUTUP

1.  Kesimpulan
Dalam upaya mencapai suatu proses pembelajaran yang baik, kita memerlukan suatu media atau alal-alat yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Salah satu medianya adalah media visual yang lebih berkaitan dengan indera penglihatan. Media visual ini lebih bersifat realistis dan dapat dirasakan oleh sebagian besar panca indera kita terutama oleh indera penglihatan. Media visual ada yang dapat diproyeksikan dan ada pula yang tidak dapat diproyeksikan.
Media visual merupakan salah satu media untuk pembelajaran. Media visual itu sendiri mempunyai kelebihan-kelebihan tersendiri seperti penggunaannya yang praktis, lebih efektif dan efisien serta dapat mempercepat daya serap peserta didik. Oleh karena itu, para pendidik dapat memanfaatkan media-media khususnya media visual untuk mempermudah dalam pemberian materi yang akan diberikan.  Dalam pemilihan media visual  harus tepat dan efektif sesuai konsep dan tujuan pembelajaran serta disesuaikan dengan perkembangan psikologis anak atau peserta didik yang dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
Media visual memiliki beberapa fungsi baik dalam segi efektif, lognitif, dan kompensatoris. Selain itujuga media visual berfungsi untuk memotivasi minat atau tindakan (dapat diterapkan dengan tehnik drama atau hiburan), menyajikan informasi, dan memberi intruksi.
Adapun ringkasnya manfaat dari media visual dalam kegunaannya yaitu:
·         lebih bersifat konkrit
·         beberapa penelitian telah membuktikan bahwa pembelajaran dari media banyak diserap melalui penglihatan (visual)
·         media visual dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik dan dapat melampaui batasan ruang kelas
·         lebih efektif dan efisien

DAFTAR PUSTAKA
1.      Arsyad Azhar, media pembelajaran. Jakarta. Raja grafindo, 2002
2.      Hamid Abdul, pembelajaran bahasa arab, pendekatan, metode, strategi, materi dan media. UIN Malang press: malang, 2008
3.      Usman, M. Basyiruddin – Asnawir, media pembelajaran. Ciputat pres: Jakarta, 2002
4.      Ronald H. Anderson, pemilihan dan pengembangan media untuk pembelajaran. Raja grafindo : jakarta, 1994.
5.       Sudjana Nana, Media Pengajaran. Surabaya : pustaka dua, 1978.
6.      Daryanto, media pembelajaran. Gava Media : yogyakarta, 2010.
7.      Sadiman A.Raharjdo, R.Haryono, media pendidikan pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Raja wali press:jakarta, 2005.



[1]  Nana sudjana, Media Pembelajaran. Surabaya : pustaka dua, 1978. Hal:192

[2] Abdul, pembelajaran bahasa arab, pendekatan metode, strategi, materi dan media. UIN Malang pres: malang,2008 hal.175
[3]  Daryanto, media pembelajaran. Gava Media:yogyakarta, 2010. Hal:45.
[4] Azhar arsyad, media pembelajaran, jakarta, raja grafindo persada : 2009. Hal:91
[5] H.Anderson, pemilihan dan pengembangan media untuk pembelajaran. Raja Grafindo:jakarta, 1994. Hal:56.
[6] M.Basyiruddin usman-Asnawir, media pembelajaran. Ciputat press:jakarta, 2002. Hal:65-67.
[7] Daryanto, media pembelajaran. Gava Media:yoyakarta, 2010. Hal:53.
[8]
[9]Nana sudjana, Media Pembelajaran. Surabaya : pustaka dua, 1978. Hal:192-193
[10] Azhar Arsyad, media pembelajaran, jakarta, raja grafindo persada : 2009. Hal:92
[11] Ibid, Hal:107-112.
[12] Hamid Abdul, pembelajaran bahasa arab, pendekatan, metode, strategi, meteri dan media. UIN Malang press:malang, 2008. Hal:179.
[13] Nana Sujdana, Media Pembelajaran. Surabaya:Pustaka Dua, 1978. Hal:194.
[14] M.Basyiruddin usman-Asnawir, media pembelajaran. Ciputat press:Jakarta, 2002. Hal:58-59.
[15] A.Raharjdo Sadiman, R.Haryono, media pendidikan pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Raja Wali press:jakarta, 2005. Hal:76.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar